Bulan kedua saat datang bulan pasca pernikahan merupakan saat-saat yang mendebarkan, mungkin untuk setiap pasangan yang sudah mendambakan kehadiran bayi-bayi lucu di keluarga mereka. Seperti itulah gambaran perasaanku saat tahu bahwa bulan ini si merah jatuh temponya.
Ahh sedih, galau, plus sensitif yang semakin menjadi jadi. Akhirnya tiap hari pengennya mewek terus, tiap abis dari kamar mandi pengennya nangis sedih. Dalam pikiran jadi mikir kenapa-kenapa, aku kenapa y, kenapa bisa seperti ini, kenapa yang lain bisa dan banyak pikiran yang aneh-aneh.
Alhamdulillah setiap mewek ada suami yg selalu menguatkan,
Yang sabar sayang, kita cb lagi abis mens ya. Masih banyak kesempatan buat kita, jangan sedih..
Mungkin hampir setiap hr suami bs bilang seperti itu sampai beberapa kali, kalau liat aku bengong.
Iya memang aku sudah pengen banget punya momongan.
Memasuki waktu jatuh tempo mens bulan berikutnya berharap si mens g dateng, tp tanda2 payudara yang sakit, dan perut yang kram tetep dateng. Harapan 50:50 baca artikel di google antara tanda-tanda wanita yang hamil muda karna hormon esterogennya meningkat dan wanita yang mau haod hampir mirip agak degdegan juga.
Eh tapi jatuh tempo udh lewat seminggu, masih segdegan mau cek pakai testpack takut hasilnya gak sesuai yang di harapkan, tapi penasaran. Akhirnya tetep nekat beli testpack.
Gak langsung dipakai besok paginya, masih ragu sih, bari beberapa hari kemudian baru di pakai. Akhirnya nekat pakai test pack, sesudah nemu flek merah di celana. Pada saat itu sesudah acara buka bersama kantor, niatannya pake heels tinggi biar keliatan anggun. Jadinya malah kluar flek merah di hari ke 8 telat datang bulan.
Alhamdulillah… Rejeki bulan ramadhan, 2 strip bisa dilihat jelas di test pack. Bahagiaa, haru, pengen nangis saat kamu mendapatkan apa yang kamu nantikan selama ini.. Tapi, flek hari kedua masi berlanjut.
Akhirnya hari itu juga kami putuskan untuk cek ke dokter kandungan. Swbenarnya, Kami juga masih minim tentang info dokter kandungan pada saat itu akhirnya, setelah nanya sana sini ke temen deket kami putuskan konsultasi dengan dokter yang ada d rs ibu dan anak di jalan pandanaran.
Kesabaran kami dalam memulai menjaga malaikat kecil kami mulai di uji, memang hidup harus belajar ketika kita sudah banyak bekal ilmu maka kita tidak akan tersesat dalam keadaan apapun.
Lanjut critanya di part 2 ya..
Rumah,
Dengan kaki yang sedang kram 😇😇